08 September 2014

Allah Maha Cahaya by Opick

Jauh melangkah meniti waktu berlalu
Jauh berjalan lewati berjuta warna kehidupan
Tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku dalam hidup yang semakin merapuh

Reff :
Allah bukalah hatiku
Bimbing di jalan terangmu
Selamatkanlah jiwa yang gelap dalam cahaya rahmat-Mu
Allah Kau Maha Cahaya
Beri petunjuk sang jiwa
Ampuni diri yang lelah dalam sesat ku melangkah

Menghitung diri tanpa sadar air mata
Menjadi saksi banyak waktu sia-sia
Tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku dalam hidup yang semakin merapuh

Back to : Reff

Jauh melangkah harap hidup tak sia-sia
Jauh berjalan harapkan hidup dapat ampunan


15 Desember 2010

Mega diatas senja

Mega diatas semburat jingga kemerahan. Sebelumnya pelangi tampak diujung garis langit mengiringi rintik hujan yang baru saja berhenti. Pesawat ini baru saja membawa saya meninggalkan daratan, meninggalkan pemandangan dalam benak akan keindahan pantai sore tadi. Memang bukan negeri laskar pelangi yang kabarnya sangat lebih alami. Namun keelokan pantai Paray Tenggiri di Sungai Liat tadi juga cukup membuat hati ini sejuk. Maha Suci Allah yang menciptakan hamparan pasir berpadu laut dan bebatuan. Terik, lelah, hilang oleh haru, kagum.
Tapi kami harus kembali. Dan sejam kemudian sayap pesawat telah berada diata skerlap-kerlip lampu khas metropolitan. Ribuan bahkan jutaan watt berpijar laksana taburan perhiasan dan permata berkilauan dilihat dari ketinggian. Tak lama tampak antrian kendaraan, kota yang tak pernah lengang meski malam menjelang..

Jakarta, i'm coming back.

14 Desember 2010

Past journey to Babel

Bangka, khususnya penduduknya yang beretnis China sedang berbenah mempersiapkan perayaan Ceng Beng atau sembahyang kubur. Lampion merah telah terpasang sepanjang jalan menuju kuburan China yang konon kabarnya terbesar se-Asia Tenggara di kota Pangkal Pinang. Pada momennya nanti yang berlangsung pada tanggal 1 hingga 5 April akan datang warga etnis Thionghoa dari berbagai daerah bahkan hingga dari China, Hongkong dan sekitarnya. Kabarnya pada jaman penjajahan dahulu kala, penjajah mendatangkan warga dari China daratan yang digambarkan berkepala botak namun berambut kepang panjang dibelakangnya untuk bekerja di Bangka sebagai pekerja kasar. namun seiring perkembangan zaman, etnis China kini telah merajai perekonomian diwilayah ini. Maka hampir setiap momen-momen besar etnis China, Bangka ramai dikunjungi karena dianggap sebagai tempat nenek moyang mereka ketika pertama kali tinggal di Indonesia.

Kunjungan kali ini ke Prov. Kepulauan Bangka Belitung, negeri serumpun sebalai, mengajarkan untuk tetap bersatu walau berbeda etnis dan latar belakang, menghormati serta menghargai juga mendulang kesuksesan yang berawal dari suatu perjuangan yang pahit.. Semangat!

10 Desember 2010

Goda Gado Gizi

Jadilah saya menikmati makan siang di Rumah Makan Wong Solo di Kota Makassar. Pagi harinya di Bandara saya sudah menikmati semangkuk coto Makassar untuk mengisi perut agar siap memulai aktivitas Monev ke Dinkes Prop Makassar. Menu yang kami nikmati siang itu adalah ikan, dari mulai baronang, cepa dan kerapu, dan belum lengkap kalau belum mencoba jus poligami (mangga, pepaya dan sirsak.. sepertinya dengan gula merah karena rasa manisnya terasa berbeda).

Lalu obrolan mengalir seputar awal mula kata kwashiorkor. Pak Husaini memberi kami wawasan bahwa kwashiorkor berasal dari bahasa Ghana yang artinya anak kedua. Kondisi anak gizi buruk seperti kwashiorkor umumnya terjadi karena adanya anak kedua. Maka kondisi gizi anak mulai terabaikan. Bahwa sesungguhnya dahulu dan mungkin saat ini pada banyak kasus, keadaan gizi sangat berkaitan erat dengan keluarga berencana (KB).

Beragam pembicaraan pun mengalir mengisi acara makan siang hari itu. Tentang penggagas ASI Eksklusif, seorang yang disaat menjadi moderator suatu acara ilmiah tetap membawa bayinya dan menyusui. Terlepas dari perhatian peserta acara akan beralih pada moderator tersebut namun hal ini menunjukkan komitmen tinggi dirinya untuk memberikan nutrisi yang terbaik, menunaikan kewajiban dan memenuhi hak sang bayi untuk mendapatkan ASI.

Ada juga cerita mengenai alasan dahulu lambang posyandu adalah ibu yang menggandeng anak dengan membawa payung. Hal ini didasarkan falsafah bahwa posyandu bertujuan untuk menjaga anak sehat agar tetap sehat. Oleh karenanya kunjungan dicukupkan satu kali setiap bulan. Sedangkan balita sakit akan lebih rutin dipantau melalui nakes/puskesmas.

Cerita lainnya adalah angka prevalensi anemia di Indonesia masih sangat tinggi, khususnya pada ibu hamil. Sejak dahulu program pemberian tablet tambah darah sudah berjalan, namun belum tentu TTD yang dibawa pulang ibu hamil tersebut dikonsumsi setiap hari. Padahal dengan konsumsi tablet tambah darah dan asam folat bagi ibu hamil banyak sekali manfaatnya, akan mencegah 3 dari 4 penyebab tersering kematian ibu : perdarahan, persalinan lama dan infeksi paska salin, sedangkan penyebab lainnya adalah hipertensi pada kehamilan dan penyakit lainnya.

Akhirnya waktu telah menunjukkan hampir pukul setengah dua WITA, kami semua harus segera melanjutkan tugas memantau pendistribusian MP-ASI, Pak Husaini memantau kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui proyek NICE (Nutrition Improvement Through Community Empowerment) serta memetik semua hikmah dari perjalanan dinas kali ini..


15 Maret 2010

blog lagi

Mulai blog lagi.. dah lama banget vakumnya. Energi seperti terserap habis untuk rutinitas sehari-hari dan semangat menulis menjadi menurun. Mengikuti arah perjalanan hidup yang kian berwarna. Semoga dalam setiap kesempatan bisa berbenah lagi.. memulai lagi dan semangat lagi.. Bismillah..

13 April 2009

..akhirnya..

Akhirnya, pangeran berhati putih itu datang. Menghampiri ia yang memang telah menunggu sekian lama. Dengan kebersahajaan yang diidamkan. Dengan segenap keistimewaan hanya baginya. Dan semua mimpi kelak kan jadi kenyataan.
Ya Tuhan, izinkanlah mereka kelak terbang bersama-sama. Lindungi dan berkahi perjalanan menuju genapnya setengah dien. Amin.

05 Maret 2009

i luv tte

Seorang teman juga sahabat saya mau datang ke Ternate, Maluku Utara. Sayangnya, saya sudah ada di pulau Jawa lagi. Jika setahun lalu ia datang mungkin saya masih di Maluku Utara. Lalu saya dengan senang hati menyambutnya dan mengajak keliling Ternate..hehe.

Saya dan sahabat saya memang terkadang masih kontak saat saya masih di Maluku Utara, ia menanyakan kondisi saya, memperhatikan usia kehamilan saya, berbagi kisah lika-liku kehidupan pasca lulus kuliah. Saya langsung PTT, sedangkan ia pernah meminta saran saya ketika harus memilih antara ikut seleksi PNS dilingkungan pendidikan ataukah mengambil jalur kuliah spesialis. Antara menjadi akademisi ataukah klinisi. Saya hanya menyarankan untuk mencoba setiap kesempatan yang hadir dalam kehidupan. Pun ketika kesempatan menjadi akademisi datang lebih dulu. Dan kini akhirnya ia menjadi dosen sekaligus staf bagian Parasitologi, ilmu yang mempelajari parasit. Dan kepergiannya ke Ternate juga kabupaten Halmahera Selatan adalah dalam rangka tugasnya meneliti tentang malaria, suatu penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium.

Mendengar kabar sahabat saya akan datang ke ternate saya menjadi teringat suasana ternate. Setidaknya saya jadi ingin menyarankan beberapa hal, seperti… jangan kaget saat sampai dan pesawat akan landing di bandara Sultan Baabulah Ternate, karena pesawat akan mendarat dilandasan yang cukup pendek jadi pemandangan yang terlihat nanti sepertinya masih hamparan laut biru lalu tiba-tiba dalam waktu cukup singkat pesawat mendarat dan tak lama berhenti. Lalu barang-barang juga penumpang akan diangkut dengan bis untuk mencapai bangunan bandara yang tampak agak diatas bukit. Setelah mengambil bagasi, dan akan berangkat ke tengah kota ternate tersedia taksi atau mobil sewaan namun harganya lumayan mahal dan juga jangan kaget karena taksi disana terkadang berjalan seperti di area balapan, karena ternate memang kota yang cukup lengang sehingga jika jalanan terhambat, taksi akan tampak seperti ndut-ndutan..:) Dan oh ya kendaraan umum disini ataukah juga seperti daerah Indonesia timur lainnya biasanya full music.

Rasanya saya ingin pula membawa sahabat saya ke mess tempat tinggal dokter-dokter PTT. Atau mengajaknya pula berkeliling menunjukkan mall, tempat makan, perkantoran, atau tempat rekreasi, dan juga satu hal yang saya sukai dari ternate, yaitu masjid-masjidnya. Di Ternate sama sekali tidak sulit menemukan masjid. Tak tanggung-tanggung masjid yang letaknya kadang saling berdekatan satu sama lain itu bangunannya besar-besar dan indah-indah. Salah satu cita-cita saya sewaktu masih bekerja di Maluku Utara adalah shalat di sebuah masjid yang baru dibangun dikawasan swering kota ternate. Namun sampai saya menyelesaikan tugas PTT disana, masjid tersebut belum juga usai dibangun, hanya kubahnya yang besar berwana hijau tampak megah di tepi laut.

Untuk sahabatku kudoakan semoga perjalanan tugas ke Maluku Utara dan sekitarnya berjalan lancar. Semoga sehat dan senantiasa diberi kemudahan oleh Allah SWT. Selamat menikmati laut, pantai, pulau, kapal, ikan terbang, lumba-lumba, ghuraka, pisang, sagu, kasbi, dhabu-dhabu, popeda.. Semoga juga parasit dan vektornya dapat segera dikendalikan ya bu dosen…
Dalam cerita ini :
ghuraka = minuman wirip wedang jahe
kasbi = singkong
dhabu-dhabu = sambal yang bisa dimakan dengan ikan atau pisang goreng
popeda = makanan terbuat dari sagu lengket seperti lem dimakan dengan kuah ikan
Bandara Sultan Baabulah